Friday 11 February 2022

Wednesday 28 July 2021

Wednesday 4 December 2019

Wednesday 9 October 2019

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU KABUPATEN ENDREKANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu negara. Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki masyarakat yang juga makmur. Kemakmuran ini didukung oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kesehatan lingkungan masyarakat di suatu negara tersebut.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (Sulastomo, 2010).
Kesehatan masyarakat adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Salah satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan, (IAKMI, 2012).
Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan yaitu keadaan permukiman atau perumahan, tempat kerja, sekolah dan tempat umum, air dan udara bersih, teknologi, pendidikan, sosial dan ekonomi. Sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti pola makan, kebersihan perorang, gaya hidup, dan perilaku terhadap upaya kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2010).
Kesehatan lingkungan didefinisikan oleh World Health Organization sebagai aspek-aspek kesehatan manusia dan penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor dalam lingkungan. Hal ini juga mencakup pada teori dan praktik dalam menilai dan mengendalikan faktor- faktor lingkungan yang dapat berpotensi mempengaruhi kesehatan. Kesehatan lingkungan mencakup efek patologis langsung bahan kimia, radiasi, dan


beberapa agen biologis dan dampak (sering tidak langsung) di bidang kesehatan dan kesejahteraan fisik yang luas, psikologis, sosial dan estetika lingkungan termasuk perumahan, pembangunan perkotaan, penggunaan lahan dan transportasi. (Pirenaningtyas, 2010)
Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatnya kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat.
Pemerintah menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, perencanaan dan terarah untuk pencapaian tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu, puskesmas berbagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama (Menkes, 2011).
Sistem kesehatan nasional mengupayakan peningkatan kemampuan masyarakat tentang kesehatan yang semula berupaya penyembuhan penderitaan, dan sekarang berangsur-angsur berkembang karena kesatuan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan peran serta masyarakat yang mencangkup upaya peningakatan (promotif), pencegahan (preventif), Penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitative) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Maulana, 2012)
Kesehatan masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari (Effendy, 2011).
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat (Pirenaningtyas, 2010).
Salah satu faktor dalam lingkungan yang menyebabkan aspek-aspek kesehatan manusia terganggu dan munculnya penyakit adalah tingkat pendidikan masyarakat di suatu daerah tempat mereka tinggal. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi respon masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.

1.2     Tujuan
  1. Menciptakan suasana  dan kesempatan yang kondusif  agar mahasiswa mampu berfikir dan bertindak secara komprehensif dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk memecahkan masalah kesehatan pada masyarakat.

  1. Mendekatkan institusi pendidikan Politeknik Kesehatan Jurusan Poltekkes kemenkes Makassar  kepada masyarakat dalam peranannya sebagai sumber informasi kesehatan, melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian pada Masyarakat.

1.2.2 Tujuan Khusus
1.        Bagi Mahasiswa Program Studi Kebidanan
a.    Dapat membantu masyarakat dalam mengidentifikasi masalah-masalah kesehataan yang terdapat dalam wilayahnya
b.    Memberikan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat.
c.    Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.
d.    Dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
e.    Dapat melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan terhadap penyakit.
2.        Bagi Mahasiswa Program Studi Keperawatan
a.    Dapat membantu masyarakat dalam mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang terdapat dalam wilayahnya.
b.    Memberikan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat.
c.    Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.
d.    Dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
e.    Dapat melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan terhadap penyakit
3.        Bagi Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat
a.    Dapat membantu masyarakat dalam mengindentifikasi masalah-masalah kesehatan yang terdapat dalam wilayahnya.
b.    Memberikan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat.
c.    Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.
d.    Dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat
e.
4.      Bagi mahasiswaProgram studi keperawatan gigi
    a,Dapat membantu masyarakat dalammengidentifikasi masalah kesehatan gigidan mulut.
b. memberikan pendidikan,danbimbingan pada masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut.
c. Memberikan penyuluhan masalah kesehatan gigi dan mulut
d,  Dapat melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan terhadap penyakit

1.3     Manfaat
1.3.1    Bagi Masyarakat
Dapat menjadi bahan informasi sehingga dapat meningkatakan pengetahuan masyarakat tentang gejala dan dampak penyakit berbahaya yang bisa saja menyerang masyarakat desa
1.3.2    Bagi Institusi Pendidikan
Menambah perbendaharaan kepustakaan dan dapat digunakan untuk bahan penelitian selanjutnya.
1.3.3    Bagi Mahasiswa
Mahasiswa lebih dapat memahami kendala-kendala yang ada di masyarakat terutama masalah-masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat


BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PKL

2.1     Keadaan Geografis
Kabupaten Enrekang dengan ibukota Enrekang terletak ± 235 Km sebelah utara Makassar. Secara administratif terdiri dari sepuluh Kecamatan, 12 Kelurahan dan 96 Desa, dengan luas wilayah sebesar 1.786,01 Km². Terletak pada koordinat antara 3o 14’ 36” sampai 03o 50’ 00” Lintang Selatan dan 119o 40’ 53” sampai 120o 06’ 33” Bujur Timur.
Batas wilayah kabupaten ini adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah timur dengan Kabupaten Luwu dan Sidrap, sebelah selatan dengan Kabupaten Sidrap dan sebelah barat dengan Kabupaten Pinrang.
Kabupaten ini pada umumnya mempunyai wilayah Topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan, lembah dan sungai dengan ketinggian 47 – 3.293 m dari permukaan laut serta tidak mempunyai wilayah pantai.
Secara umum keadaan Topografi Wilayah wilayah didominasi oleh bukit-bukit/gunung-gunung yaitu sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten Enrekang sedangkan yang datar hanya 15,04%.
Luas saruran 4,10 jarakdariibukota kecamatan 3,0 jarak dari ibu kota kabupaten 31,0 ketinggian dari permukaan laut 500-1000.
PENDUDUK
Jumlah penduduk pada tahun 20
17 adalah 1001  jiwa yang terdiri dari 491 jiwa dan 510 perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 214. Penduduknya sebagian besar pemeluk Agama Islam dengan mata pencaharian utama pada Sektor Pertanian.
IKLIM
Musim yang terjadi di Kabupaten ini hampir sama dengan musim yang ada di daerah lain yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau dimana musim hujan terjadi pada bulan November – Juli sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus – Oktober.



2.4     Keadaan Demografi
Penduduk Kabupaten Saruran pada tahun 1001 tercatat
sebanyak 1001 jiwa yang terdiri dari laki-laki 491 jiwa dan
perempuan 510 jiwa. Penduduk tersebut tersebar diseluruh
desa saruran dalam wilayah desasaruran dengan
kepadatan 244,15%.  


Sumber: Buku Kabupaten Enrekang Dalam Angka Tahun 2012.



2.4.4.     Sarana dan Prasarana
1.      Sarana peribadatan
a. Masjid                                                :  9 buah
b. Langgar                                  :  4 buah
2.      Pendidikan                    
a. TK                                          : 4 Buah
b. SD                                          : 6 Buah
c. SMP                                       : 1 Buah
3.      Prasarana Olahraga       
a. Lapangan Bulu tangkis          : 5 Buah
b. Lapangan senam                    : 1 Buah
4.      Prasarana Kesehatan
a. Posyandu                                : 2 Buah
5.      Sarana Kesehatan
a. Bidan                                      : 2  Orang
b. Perawat Swasta                      : 7  Orang
6.      Sarana Non Kesehatan  
a. Kader                                     :8 Orang
b. Dukun                                                :1 Orang
7.      Organisasi Masyarakat
a. Lembaga adat
b. Karang taruna
c. Pengajian dan Kelompok PKK

2.4.5.   Struktur Perangkat Desa
            1.  Kepala Desa/Lurah
            2.  Desa/Kelurahan
            3.  Kaur Pemerintah
            4.  Kaur Pembangunan
            5.  Kaur Umum
            6.  RW 1                                  : RT 1/RT 2/RT 3/RT 4
                 RW 2                                  : RT 1/RT 2/RT 3
                 RW 3                                  : RT 1/RT 2/RT 3/RT 4
           


BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL

3.1 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan PKL terdiri atas:
a. Persiapan PKL                         : Tanggal 11 s/d 12 Februari 2019
b. Pelaksanaan PKL                     : Tanggal 18 Februari s/d 10 Maret 2019
c. Evaluasi dan Laporan               : Tanggal 26 Februari s/d 2 Maret 2019

3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.2.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan secara acak dan mengambil sampel sebanyak 220 KK, menggunakan metode atau teknik wawancara langsung dengan masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 13 Februari 2016 yaitu pada siang hari (Kuesioner terlampir) dan juga mengambil data dari kantor Kades untuk data keadaan Geografi dan Demografi di Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
3.2.2 Pengelolahan Datas
Dari hasil pendataan dilakukan pengolahan data secara tabulasi, data ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, diagram batang dan diagram pie.










A. Data Umum
1. Data Jenis Kelamin

Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Jenis Kelamin
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Laki-Laki
207
94
2
Perempuan
13
4
Jumlah
220
100

Diagram I
Distribusi Frekuensi Jumlah Kelapa Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan:
Dari tabel di atas dilihat bahwa mayoritas kepala keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah laki-laki
94% dari 220 KK


2. Data Pekerjaan

Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec.Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Jenis Pekerjaan
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Buruh
69
31
2
PNS
19
9
3
Wiraswasta
121
55
4
IRT
3
1
5
Petani
8
4
JUMLAH
220
100

Diagram II
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pekerjaan Kepala Keluarga Di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1)  adalah Wiraswasta 55% dari 220 KK.

3. Data Pendapatan

Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Pendapatan Perbulan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Pendapatan Perbulan
Jumlah(N)
Persentase (%)
1
< Rp 2.000.000
50
23
2
  ≥ Rp 2.000.000
170
77
Jumlah
220
100

Diagram III
Distribusi Frekuensi Pendapatan Kepala Keluarga di RW. 1
 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa pendapatan perbulan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah rata-rata  ≥ Rp. 2.000.000 (77%) dari 220KK


4. Data Tempat Buang Air Besar

Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Tempat Buang Air Besar
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
WC
215
98
2
Jamban
5
2
Jumlah
220
100

Diagram IV
Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel diatas dilihat bawah jenis Tempat buang Air Besar (BAB) penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah 98% buang air besar di WC dari 220 KK.


5. Data Sumber Air Bersih

Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Sumber Air Bersih
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Sumur
75
34
2
PDAM
145
66
Jumlah
220
100

Diagram V
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2)  adalah 66% menggunakan air PDAM dari 220 KK.

6. Jarak Penampungan Kotoran Ke Sumur

Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Jarak Jamban ke Sumur
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
< 10 meter
15
20
2
≥ 10 meter
60
80
Jumlah
75
100

Diagram VI
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jarak Jamban ke Sumur Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2) adalah 60 (80%)  jarak sumur ≥ 10 meter dari 75 KK yang mempunyai sumur.

7. Cara Pembuangan Sampah

Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Cara Pembuangan Sampah
Jumlah ( N)
Persentase (%)
1
                Parit/selokan
17
8
2
Timbun
56
25
3
Bakar
116
53
4
Lain-lain
31
14
Jumlah
220
100

Diagram VII
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pembuangan sampah penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1)  adalah 53% pembuangan sampah dengan cara dibakar dari 220 KK.
8. Data Merokok

Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Merokok
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Ya
141
64
2
Tidak
79
36
Jumlah
220
100

Diagram VIII
Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan:
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas kepala keluarga yang merokok di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur adalah 64% dari 220 KK.

B. Data Khusus                
1. Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan
                             Distribusi frekuensi pemeriksaan kehamilan terdiri dari pemeriksaan kehamilan standar dan tidak standar. Pemeriksaan kehamilan  standar adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan minimal empat kali selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester tiga. Sedangkan pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai standar adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan kurang dari 4 kali selama kehamilan.

Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Pemeriksaan Kehamilan
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Standar
16
84
2
Tidak Standar
3
16
Jumlah
19
100

Diagram IX
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur (Prabujaya 1) melakukan pemeriksaan kehamilannya sesuai dengan standar adalah 16 orang (84%) dari data 19 orang.


























2. Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan

Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Bidan
13
81
2
Dokter
3
19
Jumlah
16
100

  Diagram X
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) memeriksakan kehamilanya di Bidan 13 orang (81%) dari data 16 orang.



3. Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif
Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif. ASI Ekslusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan. Sedangkan non ekslusif yaitu adalah bayi yang telah diberi tambahan makanan lain selain ASI seperti madu, air putih, air teh, pisang, bubur susu, susu formula dan lainya pada bayi yang berusia nol sampai 6 bulan.

Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Ibu Menyusui
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
ASI Ekslusif
13
36
2
Non Ekslusif
23
64
Jumlah
36
100

Diagram XI
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusifdi RW. 1
 RW. 2 RW. 3 Kel.Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat mayoritas ibu menyusui di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) Tahun 2016 Menyusui secara ekslusif sebanyak 5 orang ( 36%) dari data 36 orang bayi dan balita.


























4. Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap
Frekuensi balita yang mendapat imunisasi lengkap. Imunisasi lengkap adalah balita yang telah mendapatkan imunisasi dasar yang terdiri dari imunisasi BCG, DPT (1,2,3), Polio (0,1,2,3), Hepatitis (1,2,3), dan campak.

Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Lengkap
25
93
2
Tidak Lengkap
2
7
Jumlah
27
100

Diagram XII
Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap di RW. 1
 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas balita di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) yang mendapat Imunisasi lengkap sebanyak 25 balita (93%) dari data 27 balita.
5. Bayi dan Balita yang Mendapatkan Vit. A

Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat  VIT A di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Vitamin A
Bayi dan Balita
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Ya
33
92
2
Tidak
3
8
Jumlah
36
100

Diagram XIII
Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat  VIT A di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel.  Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari jumlah Bayi dan Balita di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) Mendapat VITAMIN A sebanyak 33 bayi dan balita (92%) dari 220 KK.

6. Balita yang Ditimbang Secara Teratur

Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Balita yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Bayi dan Balita yang Ditimbang Secara Teratur
Jumlah ( N)
Persentase (%)
1
1-7 kali
3
11
2
8 kali/ Lebih
24
89
Jumlah
27
100

Diagram XIV
Distribusi Frekuensi BALITA yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas BALITA yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 24 balita (89%) dari data 27 balita. Sedangkan yang ditimbang 1-7 kali sebanyak 3 balita (11%) dari data 27 balita dengan alasan mayoritas ibu sibuk bekerja.
 7. Riwayat Penyakit

Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel.  Prabujaya Kec.  Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Penyakit
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Hipertensi
109
49
2
Batuk Pilek
96
44
3
Rematik
6
3
4
Diare
4
2
5
Tifus
3
1
6
Malaria
2
1
Jumlah
220
100

Diagram XV
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Dari table diatas dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di RW.1 RW.2 RW.3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2) banyak menderita HIPERTENSI ( 49%) dari 220 KK
8. Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB

Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel.  Prabujaya Kec.  Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016

No
Akseptor KB
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Ya
187
89
2
Tidak
23
11
Jumlah
210
100

Diagram XVI
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016


Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 89% dari data 210 KK.

9. Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB

Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
 (Prabujaya 1) Tahun 2016.

No
Jenis kontrasepsi
Jumlah (N)
Persentase (%)
1
Suntik
101
54
2
Pil
71
38
3
Susuk
11
6
4
IUD
3
1.5
5
Tubektomi
1
0.5
Jumlah
187
100

Diagram XVII
Distribusi Frekuensi jenis Kontrasepsi yang di Gunakan Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016



Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jenis Kontrasepsi yang di Gunakan Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah suntik 54% dari 187 PUS.
3.3 Analisis Permasalahan dan Penetapan Prioritas Masalah
Setelah dilakukan pengelolahan data dan tabulasi data maka didapatkan analisis permasalahannya, yaitu:
3.3.1 Sanitasi Lingkungan
1. Jamban Keluarga
a.         Penduduk di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang buang air besar di Jamban sebanyak 2% (dari data 220 KK). Terjadi karena tidak adanya lahan yang cukup untuk mendirikan WC di dalam rumah dan keterbatasan biaya.
b.        Penduduk di RW. 1, RW. 2, dan RW.3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang buang air besar di WC sebanyak 98% (dari data 200 KK)
2. Sumber Air Bersih
a.       Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang memperoleh air bersih melalui sumur sebanyak 34% (dari data 220 KK)
b.      Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang memperoleh air bersih melalui PDAM sebanyak 66% ( dari data 220 KK)
3. Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur
a.       Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang  jarak penampungan kotoran ke sumur penduduk < 10 meter 20% (dari data 75 KK yang mempunyai sumur). Hal ini terjadi karena alasan tidak ada lahan yang cukup untuk membuat sumur dengan jarak ≥ 10 meter, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif yang ditimbulkan akibat jarak sumur < 10 meter.


b.      Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang jarak penampungan kotoran ke sumur penduduk ≥ 10 meter 80% (dari data 75 KK yang mempunyai sumur).
4. Cara Membuang Sampah
a.       Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah di parit/ selokan sebanyak 8% (dari data 220 KK). Terjadi karena alasan tidak adanya penampungan bak sampah disekitar lingkungan tempat tinggalnya, sehingga menjadikan alasan parit menjadi sarana untuk membuang sampah.
b.         Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah dengan cara ditimbun sebanyak 25% (dari 220 KK).
c.         Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah dengan cara dibakar sebanyak 53% (dari data 220 KK).
d.        Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah dengan cara lainnya sebanyak 14% (dari data 220 KK)
5. Kepala Keluarga yang Merokok
a.         Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang merokok sebanyak 64% (dari data 220 KK). Hal ini terjadi karena alasan si pengguna yang menganggap rokok dapat meredahkan rasa lelah, stress, dapat mengatasi rasa kantuk, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan rasa percaya diri, dan meningkatan stamina.
b.        Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak merokok sebanyak 36% (dari data 220 KK).

3.3.2 Kesehatan Ibu dan Anak
1. Pemeriksaan Kehamilan
a.         Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang melakukan pemeriksaan kehamilannya sesuai standar yaitu sebanyak 84% ( 16 orang ibu hamil dari data 19 orang).
b.        Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang melakukan pemeriksaan  kehamilannya tidak sesuai standar yaitu sebanyak 16% ( 3 orang ibu hamil dari data 19 orang). Hal ini dikarenakan ibu sibuk bekerja, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan, dan multigravida yang mengatakan malas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan karena menganggap telah memiliki pengalaman yang cukup dari kehamilan sebelumnya.
2. ASI Ekslusif
a.         Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang mendapatkan ASI Ekslusif sebanyak 36% (13 orang dari data 36 bayi dan balita)
b.      Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak mendapatkan ASI ekslusif sebanyak 64% (23 orang dari data 36 bayi dan balita).
Hal ini terjadi karena alasan ibu yang sibuk bekerja, dan kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif bahwa diberikan pada bayi umur nol sampai 6 bulan.
3.  Imunisasi
a.       Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur balita yang mendapatkan imunisasi lengkap 93% (25 balita dari 27 balita)
b.      Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak lengkap mendapatkan imunisasi sebanyak 7 % (2 balita dari data 27 balita). Hal ini dikarenakan para orang tua yang sibuk bekerja.
4.  Vitamin A
a.       Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur bayi dan balita yang mendapatkan Vitamin A sebanyak 92% (33 bayi dan balita dari data 220 KK).
b.      Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya  Kecamatan Prabumulih Timur bayi dan balita yang tidak mendapatkan Vitamin A sebanyak 8% ( 3 bayi dan balita dari data 220 KK). Hal ini terjadi karena alasan para orang tua sibuk bekerja.
5. Timbang Secara Teratur
a.       Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang ditimbang secara teratur 8 kali atau lebih sebanyak 89% ( 24 balita dari data 27 balita)
b.      Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak ditimbang secara tidak teratur 1-7 kali sebanyak 11% ( 3 balita dari data 27 balita). Hal ini terjadi karena alasan para orang tua sibuk bekerja.
6.  Keluarga Berencana
a.       Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang menjadi Akseptor KB sebanyak 89% (187 Pasangan Usia Subur dari 210 KK).
b.      Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak menjadi akseptor KB sebanyak 11% ( 23 Pasangan Usia Subur dari 210 KK). Hal ini dikarenakan alasan PUS yang merasa tidak cocok dengan alat KB yang digunakannya, kurangnya pengetahuan PUS tentang alat KB, dan alasan PUS untuk memiliki anak kembali.

3.4   Intervensi/ Pemecahan Masalahan
3.4.1 Persiapan
              Setelah dilakukan analisis dan perumusan masalah maka rencana pemecahan masalah kesehatan dilaksanakan bersama Masyarakat melalui pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
1.    Pembuatan dan pengiriman undangan yang ditanda tangani oleh Kepala Kelurahan dan Ketua Kelompok
2.    Peserta undangan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
a.         Kepala Kelurahan Prabujaya
b.        Sekretariat Kelurahan Prabujaya
c.         Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
d.        Kepala Puskesmas Pembantu Prabujaya 1
e.         Tokoh-tokoh masyarakat Kelurahan Prabujaya
f.         Kader-kader Posyandu Prabujaya 1
3.    Materi (MMD) dipaparkan dengan media leaft cart dan dilengkapi dengan alat peraga yang berkaitan dengan materi
4.    Tempat dan Waktu
Hari / Tanggal              : Sabtu, 20 Februari 2016
Tempat                          :  Di Rumah Ketua RW. 1 Kelurahan     Prabujaya Kecamatan Prabumulih  Timur.
Waktu                           : 15.00 s/d Selesai
Tujuan                           :  Mengikut sertakan Masyarakat dalam  mengenal dan memecahkan masalah  Hipertensi dan ASI Ekslusif di RW. 1  RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya  Kecamatan Prabumulih Timur.
Topik                             :  Tingginya angka penderita hipertensi  dan tingginya angka non ASI Ekslusif.
5.    Susunan Acara ( Terlampir)
Dari Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ditemukan masalah-masalah sebagai berikut :
1          Masyarakat di di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur banyak menderita penyakit hipertensi.
2          Masyarakat di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur banyak yang tidak melakukan program ASI Ekslusif dan kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI Ekslusif bayi bayi dan ibu.
Untuk mengatasi masalah di di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur, mahasiswa dan masyarakat menyusun pemecahan permasalahan sebagai berikut:
a.         Masyarakat di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang menderita hipertensi dan tidak melakukan program ASI Ekslusif.
Pemecahan masalahnya dengan cara melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar mengetahui lebih dalam tentang hipertensi dan ASI Ekslusif.
b.        Para petugas kesehatan yang ada di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur melakukan pemantauan melalui posyandu tentang hipertensi dan ASI Ekslusif.
c.         Menganjurkan masyarakat untuk rajin melakukan control kesehatan ke petugas kesehatan tentang hipertensi, dan konsultasi tentang masalah oemberian ASI Ekslusif.




     3.4.2 Pelaksanaan
Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), maka mahasiswa melaksanakan kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai berikut:
a)      Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang menderita hipertensi.
Pemecahan masalahnya dengan melakukan pengecekan tensi yang dilakukan oleh mahasiswa dan dibantu oleh para petugas kesehatan dari Puskesmas Pembantu Prabujaya 1 yang dilaksanakan pada tanggal 20 februari 2016 di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
b)      Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur masih ada yang belum menerapkan Program ASI Ekslusif dan belum mengetahui tentang manfaat ASI Ekslusif.

Pemecahan masalahnya mahasiswa melakukan penyuluhan tentang ASI Ekslusif serta memberikan pengetahuan tentang praktik perawatan payudara agar ASI banyak dan lancar serta cara menyusui yang benar di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com