Monday 19 November 2018

STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA

 strategi pembelajaran
gambar strategi pembelajaran


STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA

A.    Pengertian Strategi, Metode , dan Pendekatan Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp, 1995). Dick and Carey (19850) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah sesuatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Metode adalah suatu upaya mengimplementasi rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah disusun.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran dapat diturunkan dari pendekatan.
B. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Rowntree (1974) mengelompokan strategi pembelajaran ke dalam strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery learning, strategi, dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaaran individual atau groups-individual learning.
Dalam strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasainya dan tidak dituntut untuk mengolahnnya. Dengan demikian, dalam strategi ini guru berperan sebagai pemberi informasi. Berbeda dengan strategi discovery. Dalam strategi ini, bahan pelajaraan dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai akrtivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya.
Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.
Strategi belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Strategi ini tidak memperhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu adalah sama.
C. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Beberapa prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh pengajar dalam me-milih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut mesti berdasarkan pada penetapan.
1. Tujuan Pembelajaran
Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Terdapat empat komponen pokok dalam merumuskan indikator hasil belajar yaitu:
a. Penentuan subyek belajar untuk menunjukkan sasaran relajar.
b. Kemampuan atau kompetensi yang dapat diukur atau yang dapat ditam-pilkan melalui peformnce siswa.
c. Keadaan dan situasi dimana siswa dapat mendemonstrasikannya.
d. Standar kualitas dan kuantitas hasil belajar.
Berdasarkan indikator dalam penentuan tujuan pembelajaran maka dapat dirumuskan tujuan pembelajaran mengandung unsur : Audience (peserta didik), Behavior (perilaku yang harus dimiliki), Condition (kondisi dan situ-asi) dan Degree (kualitas dan kuantĂ­tas hasil belajar).
2. Aktivitas dan Pengetahuan Awal Siswa
Belajar merupakan berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan hanya terbatas pada aktifitas fisik saja akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas mental. Pada awal atau sebelum guru masuk ke kelas memberi materi pengajaran kepada siswa, ada tugas guru yang tidak boleh dilupakan adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Sewaktu memberi materi pengajaran kelak guru tidak kecewa dengan hasil yang dicapai siswa, untuk mendapat pengetahuan awal siswa guru dapat melakukan prates tertulis, tanya jawab di awal pelajaran. Dengan mengetahui pengetahuan awal siswa, guru dapat menyusun strategi memilih metode pembelajaran yang tepat pada siswa-siswa. Pengetahuan awal dapat berasal dari pokok bahasan yang akan kita ajarkan, jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep, dan fakta atau memiliki pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum dapat dipergunakan metode yang bersifat belajar mandiri, hanya metode yang dapat diterapkan ceramah, demons-trasi, penampilan, latihan dengan teman, sumbang saran, pratikum, bermain peran dan lain-lain. Sebaliknya jika siswa telah memahami prinsip, konsep, dan fakta maka guru dapat mempergunakan metode diskusi, studi mandiri, studi kasus, dan metode insiden, sifat metode ini lebih banyak analisis, dan memecah masalah.

3. Integritas Bidang Studi/Pokok Bahasan
Mengajar merupakan usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Oleh karena itu dalam pengelolaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui di antaranya:
a. Interaktif
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi baik antara guru dan siswa, siswa dengan siswa atau antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi memungkinkan kemampuan siswa akan berkembang baik mental maupun intelektual.
b. Inspiratif
Proses pembelajaran merupakan proses yang inspiratif, yang memung-kinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sndiri, sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa dimaknai oleh setiap subjek belajar.
c. Menyenangkan
Proses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan. Proses pembelajaran menyenangkan dapat dilakukan dengan menata ruangan yang apik dan menarik dan pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media dan sumber-sumber belajar yang relevan.
d. Menantang
Proses pembelajaran merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan itu dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan mencoba-coba, berpikir intuitif atau bereksplorasi.
e. Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjuk-kan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya sekadar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan-nya.



4. Alokasi Waktu dan Sarana Penunjang
Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran satu jam pelajaran 45 menit, maka metode yang dipergunakan telah dirancang sebelumnya, termasuk di dalamnya perangkat penunjang pembelajaran, perangkat pembe-lajaran itu dapat dipergunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti trans-paran, chart, video pembelajaran, film, dan sebagainya. Metode pembelajaran disesuaikan dengan materi, seperti Bidang Studi Biologi, metode yang akan diterapkan adalah metode praktikum, bukan berarti metode lain tidak kita pergunakan, metode ceramah sangat perlu yang waktunya dialokasi sekian menit untuk memberi petunjuk, aba-aba, dan arahan. Kemudian memungkinkan mempergunakan metode diskusi, karena dari hasil praktikum siswa memerlukan diskusi kelompok untuk memecah masalah/problem yang mereka hadapi.
5. Jumlah Siswa
Idealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir, rasio guru dan siswa agar proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.
Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai apabila mengurangi besarnya kelas, sebaliknya pengelola pendidikan mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung tingginya biaya pendidikan dan latihan. Kedua pendapat ini bertentangan, manakala kita dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar, bila pendidikan mempertimbangkan biaya sering mutu pendidikan terabaikan, apalagi saat ini kondisi masyarakat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjang-an. Pada sekolah dasar umumnya mereka menerima siswa maksimal 40 orang, dan sekolah lanjutan maksimal 30 orang. Kebanyakan ahli pendidikan berpendapat idealnya satu kelas pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan 24 orang Ukuran kelas besar dan jumlah siswa yang banyak, metode ceramah le-bih efektif, akan tetapi yang perlu kita ingat metode ceramah memiliki banyak kelemahan dibandingkan metode lainnya, terutama dalam pengukuran keber-hasilan siswa. Disamping metode ceramah guru dapat melaksanakan tanya jawab, dan diskusi. Kelas yang kecil dapat diterapkan metode tutorial karena pemberian umpan balik dapat cepat dilakukan, dan perhatian terhadap kebu-tuhan individual lebih dapat dipenuhi.

6. Pengalaman dan Kewibawaan Pengajar
Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa mengatakan ”Pengalaman adalah guru yang baik”, hal ini diakui di lembaga pendidik-an, kriteria guru berpengalaman, dia telah mengajar selama lebih kurang 10 tahun, maka sekarang bagi calon kepala sekolah boleh mengajukan permohonan menjadi kepala sekolah bila telah mengajar minimal 5 tahun. Dengan demikian guru harus memahami seluk-beluk persekolahan. Strata pendidikan bukan menjadi jaminan utama dalam keberhasilan belajar akan tetapi penga-laman yang menentukan, umpamanya guru peka terhadap masalah, memecahkan masalah, memilih metode yang tepat, merumuskan tujuan instruksional, memotivasi siswa, mengelola siswa, mendapat umpan balik dalam proses belajar mengajar. Jabatan guru adalah jabatan profesi, membutuhkan pe-ngalaman yang panjang sehingga kelak menjadi profesional, akan tetapi profesional guru belum terakui seperti profesional lainnya terutama dalam upah (payment), pengakuan (recognize). Sementara guru diminta memiliki penge-tahuan menambah pengetahuan (knowledge esspecialy dan skill) pelayanan (service) tanggung jawab (responsbility)dan persatuan (unity) (Glend Langford, 1978).
Disamping berpengalaman, guru harus berwibawa. Kewibawaan me-rupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru karena guru harus berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan so-sial, guru merupakan sosok tokoh yang disegani bukan ditakuti oleh anak-anak didiknya. Kewibawaan ada pada orang dewasa, ia tumbuh berkembang mengikuti kedewasaan, ia perlu dijaga dan dirawat, kewibawaan mudah lun-tur oleh perbuatan-perbuatan yang tercela pada diri sendiri masing-masing. Jabatan guru adalah jabatan profesi terhomat, tempat orang-orang bertanya, berkonsultasi, meminta pendapat, menjadi suri tauladan dan sebagainya, ia mengayomi semua lapisan masyarakat.
D. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan.
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah tidak semua strategi cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasan sendiri-sendiri dan guru harus mampu memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.                          Strategi pembelajaran harus berorientasi pada tujuan
2.                          yang ingin
3.                          dicapai.
4.                          Strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.
5.                          Strategi pembelajaran harus dapat memperhatikan individualitas siswa.
6.                          Strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.
E. Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
1. Konsep dan Tujuan
PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktiivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognotif, afektif, dan psikomotor secara berkembang. Dari konsep diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan dari PBAS adalah untuk membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri dan kreatif, sehingga ia dapat memmperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri. Jika dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional maka PBAS adalah pendekatan yang paling sesuai untuk dikembangkan.
2. Peran Guru Dalam Impementasi PBAS
Dalam implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi siswa agar belajar. Oleh karena itu, penerapan PBAS menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajaranya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa. Untuk itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukun guru, diantaranya adalah :
a. Mengemukakan berbagai alternative tujuan pembelalajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b. Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa.
c. Memeberikan informasi tentang kegiatan pembelajaaan yang harus dilakukan.
d. Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing, dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
e. Memberikan bantuan pelayanan pada siswa yang membutuhkan.
f. Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.
3. Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar PBAS diwujudkan dalam berbbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Keaktifan siswa ada yang secara lanngsung dapat diamati dan ada pula yang tidak dapat secara langsung teramati. Kadar PBAS tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, akan tetapi juga ditentukan oleh akktivitas nonfisik seperti mental, intelektual, dan emosional.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan PBAS
Keberhasilan penerapan PBAS dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh :
a. Guru
- Kemampuan guru
- Sikap professional guru
- Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru
b. Sarana belajar
- Ruang kelas
- Media dan sumber belajar
- Lingkungan belajar















KESIMPULAN
 Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian-pengertian strategi pembelajaran Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
 Metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan pembelajaran metode didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajara pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
 Teknik dan taktik mengajar merupakan pen­jabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan ­orang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode yaitu cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Dengan demikian, taktik sifatnya lebih individual.
DAFTAR PUSTAKA
o Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito Ibrahim R, Syaodih S Nana. 2003.
o Ed. Allyn & Bacon: London Nasution. S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Menga-jar. Jakarta: Bumi Aksara.

Sunday 18 November 2018

KAJIAN SOSIAL POLITIK DAN KEAGAMAAN


REFIW JURNAL



A.    Identitas jurnal (judul, penulis, penerbit, tahun terbit)



·         Judul
·         Aksi bela Islam, konservatisme  dan fragmentasi  otoritas keagamaan
·         Aksi bela islam akankah mengubah  lanskap Muslim Indonesia
·         Aksi bela islam populisme konservatif  dan kekuasaan oligarki
·         Ekonomi politik, aksi bela Islam, ruang public dan dilema Negara hokum demokratis.
·         Penulis
·         Ahmad Najib Buharni
·         Muhammad Iqbal  Ahnaf
·         Airlangga Pribadi kuswa
·         Risky Alif Alfian
·         Fiqh Verdian  Alia Ali
·         Penerbit
·          
·         Edisi tahun terbit
·         Terbit perdana juni 2003 (jurnal maarif) terbit dua kali setahun yaitu  (juni dan desember)






















B.     Ringkasan gagasan utama artikel

Diamini oleh hampir semua prganisasi baik secara individu maupun organisasi di luar tuntutan politis untuk segera menghukum  Ahok  yang diduga menistakan agama (penjarakan ahok) aksi damai ini biasa di lihat dari beberapa perspektif diantaranya adalah dari budaya  popular. Artikel ini akan melihat aksi bela Islam 411 dan  212 dari perspektif budaya popular tidak sedikit pengamat dan akademisi yang cenderung melihat demonstrasi jutaan muslim ini sebagai puncak dari merabaknya konservatisme di Indonesia, bahkan sebagian besar lain menganggap bahwa pengaruh idiologi salafisme dan islamisme sudah sedemikian menyebar luas dinegara yang di kenal santun dan toleran. Ditengah maraknya islamisasi Indonesia dan juga penetrasi islam trans nasional, islam perkotaan mulai menjamur dan menampakan eksistensinya secara umum biasa ditengarai bahwa aksi bela islam hingga III lebih banyak diwarnai oleh kelompok muslim perkotaan. Sejak awal 1980 an islamisasi sudah mulai marak dan berkembang depolitasi islam sejak 1970 an telah mendorong muslim Indonesia untuk lebih mengedepankan kesalehan pribadi daripada aktif ditanah politik. Sejak itulah gugus muslim perkotaan yang jauh dari binger-bingar politik mulai terbentuk proses re-islamisasi. Mulai menyeru masuk Indonesia tahun 1980 an ketika Saudi Arabia melalui rabithah alam islam (RAI).
Euforia revormasi telah membuka katuk-katuk demokratisasi. Ditanah politik menjamurnya partai islam pada pemilu 1999 hingga 2009 telah membuktikan kerinduan mendalam ummat islam akan politik. Organisasi-organisasi social  keagamaan juga tumbuh dan berkembang seiring dengan keinginan ummat islam untuk dapat terlibat dalam pembentukan kembali Negara bangsa Indonesia ditengah euforia demokratisasi. Ditengah maraknya islamisasi ini, kontestasi dan dinamika islam juga terus bergerak seiring dengan maraknya penggunaan internet dan media social. Penulis meyakini bahwa gugus muslim perkotaan terus mengalami dinamika yang diperebutkan oleh banyak kutub-kutub islam. Bahkan, ketaatan beragama dan kesalehan social menjadi ikon yang diperebutkan dan bahkan dikomersialkan. Globalisai dan modernisasi sebagai media transformasi social dan budaya telah merubah perilaku keagamaan masyarakat perkotaan secara dramatis hingga terguncangnya identitas keagamaan mereka.
Seiring dengan merebaknya dakwah Salafisme, literalisme yang merupakan salah satu karakter utamanya menjadi tantangan baru Islam Indonesia. Cara pandang bahwa interpretasi agama yang monolitik inilah yang sedang "mewabah" dalam masyarakat Islam Indonesia sebagaimana beberapa kasus radikalisme dan ekstremisme telah terjadi. Dikuatirkan, wabah konservatisme dan literalisme akan terus menggerogoti identitas Islam Indonesia karena sudah nyata pengaruhnya di beberapa lembaga agama negara seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun demikian, pada masyarakat modern seperti saat ini, perbedaan (diferensiasi) tetap merupakan tanda yang paling signifikan,8 termasuk dalam hal beragama. Dengan kata lain bahwa identitas Muslim khususnya perkotaan tetap sangat beragam
Aksi Damai 411 dan 212 memang merupakan sebuah fenomena yang
spektakuler. Sudah bisa dipastikan bahwa peserta aksi yang mencapai jutaan orang itu terdiri dari berbagai kelompok dan elemen masyarakat. Front Pembela Islam (FPI) yang semula sering dijuluki oleh sebagian orang sebagai organisasi 'preman berjubah' karena perilaku anarkisnya sontak menjadi heroik dan dikagumi banyak pihak.10 Tidak mengherankan bila Habieb Rizieq yang selama ini dikenal sebagai tokoh agama "pinggiran" tiba-tiba menjadi tokoh agama sentral. Bahkan akhir-akhir ini beberapa tokoh agama mengangkatnya sebagai ulama dan bahkan imam besar umat Islam.11 Penulis melihat bahwa kasus ini bukan siapa yang mengusung isu (Habieb Rizieq), tapi lebih pada isu yang diusungnya itu telah menyentuh dan bahkan menantang identitas Muslim (penistaan agama).

Sejauh penulis amati dari aksi damai itu, ada beberapa hal menarik untuk dilihat dan dipelajari.
1.      tidak sedikit peserta aksi damai itu yang tidak memahami substansi permasalahan. Didorong oleh dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagaimana didakwakan oleh MUI lewat "Pendapat dan Sikap Keagamaan MUI" (bukan fatwa) serta Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) ribuan bahkan mungkin jutaan umat Islam berbondong-bondong datang ke Jakarta. Memang bisa dipahami bahwa mayoritas peserta aksi tidak mempunyai kapasitas keagamaan yang memadai untuk mengatakan penyataan Ahok itu menistakan atau tidak. Partisipasi demikian banyak Muslim dalam aksi damai, menurut penulis, lebih banyak dipengaruhi sentimen agama. Agama itu masalah yang sangat prinsip dan bahkan sakral dalam kehidupan seseorang
2.      walaupun tidak sedikit organisasi sosial keagamaan yang terlibat dalam aksi, namun hanya beberapa organisasi Islam moderat yang secara resmi mendukung aksi tersebut. Sejauh penulis menengarai, Muhammadiyah dan NU tidak mendukung aksi tersebut secara resmi, bahkan cenderung tidak setuju dan melarang anggotanya membawa atribut organisasi,12 walaupun banyak tokoh maupun anggota organisasi-organisasi besar Islam tersebut yang terlibat dalam aksi. Dengan kata lain bahwa pro-kontra seputar aksi damai 212 juga cukup signifikan. Hal ini menyiratkan bahwa organisasi-organisasi Islam tersebut lebih meyakini mekanisme demokrasi yang lain untuk menyampaikan aspirasi mereka untuk tetap memproses kasus hukum Ahok. Berbeda dengan Muhammadiyah dan NU, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sekaligus organisasi dakwah ini secara resmi mendukung Aksi Bela Islam jilid III (212)
      dan juga agenda GNPF MUI untuk mengusut kasusAhok  hingga tuntas
3.       Ketiga, aksi damai 411 dan 212 diikuti oleh beberapa ustaz seleb seperti Abdullah Gymnastiar, Yusuf Mansur, Subkhi Al-Bughury, dan Felix Siauw. Sebagai ustaz yang sedang popular di masyarakat khususnya kelas menengah, mereka mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi massa khususnya untuk terlibat dalam aksi damai jilid II dan III itu. Di lain pihak, secara umum Muslim Indonesia kelas menengah sangat dekat dengan figur-figur ustaz seleb di atas. Keterlibatan beberapa ustaz popular tersebut secara langsung merupakan magnet bagi Muslim menengah untuk datang dan berpartisipasi di event yang sangat fenomenal tersebut, sekaligus bergabung bersama ustaz tokoh figur mereka. Selfie-selfie sesama peserta atau bersama dengan ustaz juga menegaskan fenomena budaya popular dalam Aksi Bela Islam tersebut dilakukan secara santai dan penuh kegembiraan.
4.      Keempat, tidak sedikit saksi dan reportase yang menengarai bahwa aksi damai 212 mirip sebagai festival milik umat Islam atau lebih tepat disebut sebagai sebuah selebrasi. Di tengah kekecewaan sebagian umat Islam terhadap politik yang dimainkan Presiden Jokowi yang cenderung ke kiri, umat Islam mendapatkan momentumnya untuk bersatu bersama mengekspresikan aspirasi mereka dalam bentuk aksi damai. Ini juga bisa dianggap sebagai sebuah selebrasi kemenangan umat Islam.
C.    Kelebihan artikel
Artikel ini sangat menarik dikaji untuk membangkitkan kesadaran ummat bahwa persatuan adalah keniscayaan siapapun yang terlibat didalamnya pasti punya kesan dan kenangan khusus. jika mengamati telaah kalangan seluler terhadap peristiwa aksi bela islam baik 411, 412, dan 112, termasuk kegiatan-kegiatan pengiringnya, kita akan mendapati setidaknya dua landasan, landasan pertama yaitu paradigm structural fungsional seperti dalam tulisan Charle J Caplin dan Hew Wei Wang paradigm ini berangkat dari pandangan ilmu social modern yang memandang masyarakat dengan ideology tindakan politik dan tindakan sosialnya secara ejensialis (tetap) yang memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam struktur makro (dalam konteks ini, Negara)
Landasan yang kedua adalah paradigm posmarxis seperti terlihat dalam tulisan vedi R paradigma ini berangkat dari pandangan ilmu social pasmodern yang menganggap masyarakat sebagai kumpulan individu kontingen (bias ada bias tidak) sehingga tidak memiliki esensi yang ajeg peristiwa kemasyarakatan dalam paradigm ini adalah sebuah tindakan yang tidak bermakna tunggal lesensialais bahkan tidak bermakna sama sekali ia dianggap tidak bermakna karena ada daya tertentu mengitarinya sehingga menjadi sebuah populisme.
 Globalisasi dan modernisasi sebagai media tranformasi dan budaya secara global mengarahkan masyarakat modern untuk beragama secara eletrik dan bahkan hyborid di tengah memudarnya ikatan-ikatan islam tradisional pengaruh islam global dan transnasional semakin menguat forum-forum majelis taklim sudah digantikan dengan group-group online di media social perilaku ini tentunya membawa dampak negative bagi para majelis taklim karena tidak lagi melakukan pertemuan langsung atau bersilaturahmi seacara langsung karena telah ada yg namanya group online, namun disisi lain juga membawa pengaruh positif yaitu para majelis taklim dapat mengirim pesan pesan keagamaan lewat group atau social medianya saja tampa mengadakan pertemuan langsung oleh para majelis, mungkin itu salah satu kelebihan yang dibahas dalam artikel ini.
D.    Kekurangan dari artikel
Kekurangan dari artikel tersebut menurut saya yaitu terlalu banyak mengandung kalimat atau kata yg terlalu tinggi sehingga cukup sulit bagi sipembacanya untuk memahami artikel tersebut, seperti salah satu contohnya yaitu, kata penerasi, tengarai, binger-bingar, elektik, hyborid, dan adapula kalimat yg tidak ditemukan oleh kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) yaitu kata (tengarai).




www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com