BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masyarakat merupakan
salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu negara. Negara yang makmur,
merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki masyarakat yang juga makmur.
Kemakmuran ini didukung oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kesehatan
lingkungan masyarakat di suatu negara tersebut.
Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (Sulastomo, 2010).
Kesehatan masyarakat
adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Salah
satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa
dini dan pengobatan, (IAKMI, 2012).
Derajat Kesehatan
dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan
dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku sangat mempengaruhi derajat
kesehatan. Termasuk lingkungan yaitu keadaan permukiman atau perumahan, tempat
kerja, sekolah dan tempat umum, air dan udara bersih, teknologi, pendidikan,
sosial dan ekonomi. Sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-hari
seperti pola makan, kebersihan perorang, gaya hidup, dan perilaku terhadap
upaya kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2010).
Kesehatan lingkungan
didefinisikan oleh World Health
Organization sebagai aspek-aspek kesehatan manusia dan penyakit yang
disebabkan oleh faktor-faktor dalam lingkungan. Hal ini juga mencakup pada
teori dan praktik dalam menilai dan mengendalikan faktor- faktor lingkungan
yang dapat berpotensi mempengaruhi kesehatan. Kesehatan lingkungan mencakup
efek patologis langsung bahan kimia, radiasi, dan
beberapa agen biologis dan dampak
(sering tidak langsung) di bidang kesehatan dan kesejahteraan fisik yang luas,
psikologis, sosial dan estetika lingkungan termasuk perumahan, pembangunan
perkotaan, penggunaan lahan dan transportasi. (Pirenaningtyas, 2010)
Untuk dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak hal yang perlu dilakukan,
salah satu diantaranya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatnya kesehatan
perorangan, kelompok ataupun masyarakat.
Pemerintah
menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, perencanaan
dan terarah untuk pencapaian tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu, puskesmas berbagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan
untuk jenjang tingkat pertama (Menkes, 2011).
Sistem kesehatan
nasional mengupayakan peningkatan kemampuan masyarakat tentang kesehatan yang
semula berupaya penyembuhan penderitaan, dan sekarang berangsur-angsur
berkembang karena kesatuan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan
peran serta masyarakat yang mencangkup upaya peningakatan (promotif), pencegahan (preventif),
Penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitative) yang bersifat
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Maulana, 2012)
Kesehatan masyarakat
ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta memberikan
bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah
keperawatan kesehatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari (Effendy, 2011).
Kontribusi lingkungan
dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping
masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat (Pirenaningtyas, 2010).
Salah satu faktor dalam
lingkungan yang menyebabkan aspek-aspek kesehatan manusia terganggu dan
munculnya penyakit adalah tingkat pendidikan masyarakat di suatu daerah tempat
mereka tinggal. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi respon masyarakat terhadap
lingkungan sekitarnya.
1.2
Tujuan
- Menciptakan
suasana dan kesempatan yang kondusif agar mahasiswa mampu
berfikir dan bertindak secara komprehensif dalam menerapkan dan
mengembangkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk memecahkan masalah
kesehatan pada
masyarakat.
- Mendekatkan
institusi pendidikan Politeknik Kesehatan Jurusan Poltekkes kemenkes Makassar kepada
masyarakat dalam peranannya sebagai sumber informasi kesehatan,
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian pada Masyarakat.
1.2.2
Tujuan Khusus
1.
Bagi
Mahasiswa Program Studi Kebidanan
a. Dapat
membantu masyarakat dalam mengidentifikasi masalah-masalah kesehataan yang
terdapat dalam wilayahnya
b. Memberikan
pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat.
c. Dapat
membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.
d. Dapat
melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
e. Dapat
melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan terhadap penyakit.
2.
Bagi
Mahasiswa Program Studi Keperawatan
a. Dapat
membantu masyarakat dalam mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang
terdapat dalam wilayahnya.
b. Memberikan
pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat.
c. Dapat
membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.
d. Dapat
melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
e. Dapat
melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan terhadap penyakit
3.
Bagi
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat
a. Dapat
membantu masyarakat dalam mengindentifikasi masalah-masalah kesehatan yang
terdapat dalam wilayahnya.
b. Memberikan
pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat.
c. Dapat
membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.
d. Dapat
melakukan penyuluhan kepada masyarakat
e.
4.
Bagi mahasiswaProgram studi keperawatan gigi
a,Dapat
membantu masyarakat dalammengidentifikasi masalah kesehatan gigidan mulut.
b. memberikan pendidikan,danbimbingan pada masyarakat
terhadap kesehatan gigi dan mulut.
c. Memberikan penyuluhan masalah kesehatan gigi dan
mulut
d, Dapat melakukan
pembinaan pada keluarga yang rentan terhadap penyakit
1.3
Manfaat
1.3.1
Bagi Masyarakat
Dapat menjadi bahan
informasi sehingga dapat meningkatakan pengetahuan masyarakat tentang gejala
dan dampak penyakit berbahaya yang bisa saja menyerang masyarakat desa
1.3.2
Bagi Institusi Pendidikan
Menambah perbendaharaan
kepustakaan dan dapat digunakan untuk bahan penelitian selanjutnya.
1.3.3
Bagi Mahasiswa
Mahasiswa lebih dapat
memahami kendala-kendala yang ada di masyarakat terutama masalah-masalah
kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat
BAB II
GAMBARAN
UMUM LOKASI PKL
2.1
Keadaan Geografis
Kabupaten Enrekang
dengan ibukota Enrekang terletak ± 235 Km sebelah utara Makassar. Secara
administratif terdiri dari sepuluh Kecamatan, 12 Kelurahan dan 96 Desa, dengan
luas wilayah sebesar 1.786,01 Km². Terletak pada koordinat antara 3o 14’ 36”
sampai 03o 50’ 00” Lintang Selatan dan 119o 40’ 53” sampai 120o 06’ 33” Bujur
Timur.
Batas wilayah kabupaten
ini adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah timur
dengan Kabupaten Luwu dan Sidrap, sebelah selatan dengan Kabupaten Sidrap dan
sebelah barat dengan Kabupaten Pinrang.
Kabupaten ini pada
umumnya mempunyai wilayah Topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan,
lembah dan sungai dengan ketinggian 47 – 3.293 m dari permukaan laut serta
tidak mempunyai wilayah pantai.
Secara umum keadaan
Topografi Wilayah wilayah didominasi oleh bukit-bukit/gunung-gunung yaitu
sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten Enrekang sedangkan yang datar hanya
15,04%.
Luas
saruran 4,10 jarakdariibukota kecamatan 3,0 jarak dari ibu kota kabupaten 31,0
ketinggian dari permukaan laut 500-1000.
PENDUDUK
Jumlah penduduk pada tahun 2017 adalah 1001 jiwa yang terdiri dari 491 jiwa dan 510 perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 214. Penduduknya sebagian besar pemeluk Agama Islam dengan mata pencaharian utama pada Sektor Pertanian.
Jumlah penduduk pada tahun 2017 adalah 1001 jiwa yang terdiri dari 491 jiwa dan 510 perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 214. Penduduknya sebagian besar pemeluk Agama Islam dengan mata pencaharian utama pada Sektor Pertanian.
IKLIM
Musim yang terjadi di Kabupaten ini hampir sama dengan musim yang ada di daerah lain yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau dimana musim hujan terjadi pada bulan November – Juli sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus – Oktober.
Musim yang terjadi di Kabupaten ini hampir sama dengan musim yang ada di daerah lain yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau dimana musim hujan terjadi pada bulan November – Juli sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus – Oktober.
2.4
Keadaan Demografi
Penduduk
Kabupaten Saruran pada tahun 1001
tercatat
sebanyak 1001
jiwa yang terdiri dari laki-laki 491 jiwa
dan
perempuan 510
jiwa. Penduduk tersebut tersebar diseluruh
desa saruran
dalam wilayah desasaruran dengan
kepadatan 244,15%.
Sumber:
Buku Kabupaten Enrekang Dalam Angka Tahun 2012.
2.4.4.
Sarana dan Prasarana
1. Sarana peribadatan
a.
Masjid : 9 buah
b.
Langgar : 4 buah
2. Pendidikan
a.
TK :
4 Buah
b.
SD :
6 Buah
c. SMP : 1 Buah
3. Prasarana Olahraga
a.
Lapangan Bulu tangkis : 5 Buah
b.
Lapangan senam : 1 Buah
4. Prasarana Kesehatan
a.
Posyandu :
2 Buah
5. Sarana Kesehatan
a.
Bidan :
2 Orang
b.
Perawat Swasta :
7 Orang
6. Sarana Non Kesehatan
a.
Kader :8
Orang
b.
Dukun :1
Orang
7. Organisasi Masyarakat
a.
Lembaga adat
b.
Karang taruna
c.
Pengajian dan Kelompok PKK
2.4.5.
Struktur Perangkat Desa
1. Kepala Desa/Lurah
2.
Desa/Kelurahan
3.
Kaur Pemerintah
4.
Kaur Pembangunan
5.
Kaur Umum
6.
RW 1 :
RT 1/RT 2/RT 3/RT 4
RW 2 :
RT 1/RT 2/RT 3
RW 3 :
RT 1/RT 2/RT 3/RT 4
BAB III
PELAKSANAAN
KEGIATAN PKL
3.1 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan
kegiatan PKL terdiri atas:
a.
Persiapan PKL :
Tanggal 11 s/d 12 Februari 2019
b.
Pelaksanaan PKL :
Tanggal 18 Februari s/d 10 Maret 2019
c.
Evaluasi dan Laporan :
Tanggal 26 Februari s/d 2 Maret 2019
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.2.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data
dilakukan secara acak dan mengambil sampel sebanyak 220 KK, menggunakan metode
atau teknik wawancara langsung dengan masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal
11 sampai 13 Februari 2016 yaitu pada siang hari (Kuesioner terlampir) dan juga
mengambil data dari kantor Kades untuk data keadaan Geografi dan Demografi di
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
3.2.2 Pengelolahan Datas
Dari hasil pendataan dilakukan pengolahan data secara tabulasi, data
ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, diagram batang dan diagram pie.
A. Data Umum
1. Data
Jenis Kelamin
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga
Berdasarkan Jenis Kelamin
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec.
Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
Laki-Laki
|
207
|
94
|
2
|
Perempuan
|
13
|
4
|
Jumlah
|
220
|
100
|
Diagram I
Distribusi Frekuensi Jumlah Kelapa Keluarga
Berdasarkan Jenis Kelamin di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec.
Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan:
Dari tabel di atas dilihat bahwa mayoritas kepala keluarga di RW. 1 RW.
2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah
laki-laki
94% dari 220 KK
2. Data Pekerjaan
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala
Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec.Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Jenis Pekerjaan
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
Buruh
|
69
|
31
|
2
|
PNS
|
19
|
9
|
3
|
Wiraswasta
|
121
|
55
|
4
|
IRT
|
3
|
1
|
5
|
Petani
|
8
|
4
|
JUMLAH
|
220
|
100
|
Diagram II
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari
tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pekerjaan Kepala Keluarga Di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah Wiraswasta 55% dari 220 KK.
3. Data Pendapatan
Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Pendapatan Perbulan
Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Pendapatan Perbulan
|
Jumlah(N)
|
Persentase (%)
|
1
|
< Rp 2.000.000
|
50
|
23
|
2
|
≥ Rp 2.000.000
|
170
|
77
|
Jumlah
|
220
|
100
|
Diagram III
Distribusi Frekuensi Pendapatan Kepala
Keluarga di RW. 1
RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa
pendapatan perbulan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah rata-rata ≥ Rp. 2.000.000 (77%) dari 220KK
4. Data Tempat
Buang Air Besar
Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar
(BAB) Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Tempat Buang Air Besar
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
WC
|
215
|
98
|
2
|
Jamban
|
5
|
2
|
Jumlah
|
220
|
100
|
Diagram IV
Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar
(BAB) Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel diatas dilihat bawah jenis Tempat
buang Air Besar (BAB) penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah 98% buang air besar di WC dari
220 KK.
5. Data Sumber Air Bersih
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih
Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Sumber Air Bersih
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
Sumur
|
75
|
34
|
2
|
PDAM
|
145
|
66
|
Jumlah
|
220
|
100
|
Diagram V
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih
Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis
Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 2) adalah
66% menggunakan air PDAM dari 220 KK.
6. Jarak Penampungan Kotoran Ke Sumur
Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan
Kotoran ke Sumur Penduduk
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Jarak Jamban ke Sumur
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
< 10 meter
|
15
|
20
|
2
|
≥ 10 meter
|
60
|
80
|
Jumlah
|
75
|
100
|
Diagram VI
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan
Kotoran ke Sumur Penduduk
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jarak
Jamban ke Sumur Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 2) adalah 60 (80%) jarak sumur ≥ 10 meter dari 75 KK yang
mempunyai sumur.
7. Cara Pembuangan Sampah
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah
Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Cara Pembuangan Sampah
|
Jumlah ( N)
|
Persentase (%)
|
1
|
Parit/selokan
|
17
|
8
|
2
|
Timbun
|
56
|
25
|
3
|
Bakar
|
116
|
53
|
4
|
Lain-lain
|
31
|
14
|
Jumlah
|
220
|
100
|
Diagram VII
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah
Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
pembuangan sampah penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah
53% pembuangan sampah dengan cara dibakar dari 220 KK.
8. Data Merokok
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang
Merokok di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Merokok
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
Ya
|
141
|
64
|
2
|
Tidak
|
79
|
36
|
Jumlah
|
220
|
100
|
Diagram VIII
Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang
Merokok di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan:
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
mayoritas kepala keluarga yang merokok di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur adalah 64% dari 220 KK.
B. Data
Khusus
1. Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan
Distribusi frekuensi pemeriksaan kehamilan
terdiri dari pemeriksaan kehamilan standar dan tidak standar. Pemeriksaan
kehamilan standar adalah pemeriksaan
kehamilan yang dilakukan minimal empat kali selama kehamilan yaitu satu kali
pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada
trimester tiga. Sedangkan pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai standar
adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan kurang dari 4 kali selama kehamilan.
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di
RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Pemeriksaan Kehamilan
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
Standar
|
16
|
84
|
2
|
Tidak Standar
|
3
|
16
|
Jumlah
|
19
|
100
|
Diagram IX
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di
RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur (Prabujaya 1) melakukan pemeriksaan
kehamilannya sesuai dengan standar adalah 16 orang (84%) dari data 19 orang.
2. Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan
Kehamilan
Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan
Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
Bidan
|
13
|
81
|
2
|
Dokter
|
3
|
19
|
Jumlah
|
16
|
100
|
Diagram
X
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan
Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) memeriksakan kehamilanya di Bidan 13 orang (81%) dari data 16 orang.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) memeriksakan kehamilanya di Bidan 13 orang (81%) dari data 16 orang.
3. Frekuensi
Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif
Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif. ASI Ekslusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6
bulan. Sedangkan non ekslusif yaitu adalah bayi yang telah diberi tambahan
makanan lain selain ASI seperti madu, air putih, air teh, pisang, bubur susu,
susu formula dan lainya pada bayi yang berusia nol sampai 6 bulan.
Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif
dan Non Ekslusif di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Ibu Menyusui
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
ASI Ekslusif
|
13
|
36
|
2
|
Non Ekslusif
|
23
|
64
|
Jumlah
|
36
|
100
|
Diagram XI
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif
dan Non Ekslusifdi RW. 1
RW. 2
RW. 3 Kel.Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat mayoritas
ibu menyusui di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih
Timur (Prabujaya 1) Tahun 2016 Menyusui secara ekslusif sebanyak 5 orang ( 36%)
dari data 36 orang bayi dan balita.
4. Frekuensi
Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap
Frekuensi balita yang mendapat imunisasi lengkap. Imunisasi lengkap
adalah balita yang telah mendapatkan imunisasi dasar yang terdiri dari
imunisasi BCG, DPT (1,2,3), Polio (0,1,2,3), Hepatitis (1,2,3), dan campak.
Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat
Imunisasi Lengkap di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
Lengkap
|
25
|
93
|
2
|
Tidak Lengkap
|
2
|
7
|
Jumlah
|
27
|
100
|
Diagram XII
Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat
Imunisasi Lengkap di RW. 1
RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
mayoritas balita di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih
Timur (Prabujaya 1) yang mendapat Imunisasi lengkap sebanyak 25 balita (93%)
dari data 27 balita.
5. Bayi dan Balita yang
Mendapatkan Vit. A
Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang
Mendapat VIT A di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel.
Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Vitamin A
|
Bayi dan Balita
|
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
||
1
|
Ya
|
33
|
92
|
2
|
Tidak
|
3
|
8
|
Jumlah
|
36
|
100
|
Diagram XIII
Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang
Mendapat VIT A di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari
jumlah Bayi dan Balita di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) Mendapat VITAMIN A sebanyak 33 bayi dan balita
(92%) dari 220 KK.
6. Balita yang Ditimbang Secara Teratur
Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Balita yang Ditimbang
Secara Teratur di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Bayi dan Balita
yang Ditimbang Secara Teratur
|
Jumlah ( N)
|
Persentase (%)
|
1
|
1-7
kali
|
3
|
11
|
2
|
8
kali/ Lebih
|
24
|
89
|
Jumlah
|
27
|
100
|
Diagram XIV
Distribusi Frekuensi BALITA yang Ditimbang
Secara Teratur di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih
Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan
:
Berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas BALITA yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 24 balita (89%) dari data 27 balita.
Sedangkan yang ditimbang 1-7 kali sebanyak 3 balita (11%) dari data 27 balita
dengan alasan mayoritas ibu sibuk bekerja.
7. Riwayat
Penyakit
Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit di RW.
1 RW. 2
RW. 3 Kel.
Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Penyakit
|
Jumlah
(N)
|
Persentase
(%)
|
1
|
Hipertensi
|
109
|
49
|
2
|
Batuk Pilek
|
96
|
44
|
3
|
Rematik
|
6
|
3
|
4
|
Diare
|
4
|
2
|
5
|
Tifus
|
3
|
1
|
6
|
Malaria
|
2
|
1
|
Jumlah
|
220
|
100
|
Diagram XV
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit di RW.
1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari table diatas dapat dilihat bahwa
mayoritas penduduk di RW.1 RW.2 RW.3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih
Timur (Prabujaya 2) banyak menderita HIPERTENSI ( 49%) dari 220 KK
8. Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor
KB
Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang
Menjadi Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
No
|
Akseptor KB
|
Jumlah
(N)
|
Persentase
(%)
|
1
|
Ya
|
187
|
89
|
2
|
Tidak
|
23
|
11
|
Jumlah
|
210
|
100
|
Diagram XVI
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang
Menjadi Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec.
Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan
:
Berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat
Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 89% dari data 210 KK.
9. Jenis
Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB
Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang
Digunakan Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec.
Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016.
No
|
Jenis kontrasepsi
|
Jumlah (N)
|
Persentase (%)
|
1
|
Suntik
|
101
|
54
|
2
|
Pil
|
71
|
38
|
3
|
Susuk
|
11
|
6
|
4
|
IUD
|
3
|
1.5
|
5
|
Tubektomi
|
1
|
0.5
|
Jumlah
|
187
|
100
|
Diagram XVII
Distribusi Frekuensi jenis Kontrasepsi yang
di Gunakan Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec.
Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan
:
Berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat jenis Kontrasepsi yang di Gunakan Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan
Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah suntik 54% dari 187
PUS.
3.3
Analisis Permasalahan dan Penetapan Prioritas Masalah
Setelah dilakukan
pengelolahan data dan tabulasi data maka didapatkan analisis permasalahannya,
yaitu:
3.3.1 Sanitasi
Lingkungan
1.
Jamban Keluarga
a.
Penduduk
di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
buang air besar di Jamban sebanyak 2% (dari data 220 KK). Terjadi karena tidak
adanya lahan yang cukup untuk mendirikan WC di dalam rumah dan keterbatasan
biaya.
b.
Penduduk
di RW. 1, RW. 2, dan RW.3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
buang air besar di WC sebanyak 98% (dari data 200 KK)
2.
Sumber Air Bersih
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang memperoleh air bersih
melalui sumur sebanyak 34% (dari data 220 KK)
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang memperoleh air bersih
melalui PDAM sebanyak 66% ( dari data 220 KK)
3.
Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang jarak penampungan kotoran ke sumur penduduk
< 10 meter 20% (dari data 75 KK yang mempunyai sumur). Hal ini terjadi
karena alasan tidak ada lahan yang cukup untuk membuat sumur dengan jarak ≥ 10
meter, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif yang
ditimbulkan akibat jarak sumur < 10 meter.
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang jarak penampungan kotoran
ke sumur penduduk ≥ 10 meter 80% (dari data 75 KK yang mempunyai sumur).
4.
Cara Membuang Sampah
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah di parit/
selokan sebanyak 8% (dari data 220 KK). Terjadi karena alasan tidak adanya
penampungan bak sampah disekitar lingkungan tempat tinggalnya, sehingga
menjadikan alasan parit menjadi sarana untuk membuang sampah.
b.
Penduduk
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
membuang sampah dengan cara ditimbun sebanyak 25% (dari 220 KK).
c.
Penduduk
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
membuang sampah dengan cara dibakar sebanyak 53% (dari data 220 KK).
d.
Penduduk
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
membuang sampah dengan cara lainnya sebanyak 14% (dari data 220 KK)
5. Kepala Keluarga yang
Merokok
a.
Penduduk
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
merokok sebanyak 64% (dari data 220 KK). Hal ini terjadi karena alasan si
pengguna yang menganggap rokok dapat meredahkan rasa lelah, stress, dapat
mengatasi rasa kantuk, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan rasa percaya
diri, dan meningkatan stamina.
b.
Penduduk
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
tidak merokok sebanyak 36% (dari data 220 KK).
3.3.2 Kesehatan
Ibu dan Anak
1.
Pemeriksaan Kehamilan
a.
Penduduk
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
melakukan pemeriksaan kehamilannya sesuai standar yaitu sebanyak 84% ( 16 orang
ibu hamil dari data 19 orang).
b.
Penduduk
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang melakukan
pemeriksaan kehamilannya tidak sesuai
standar yaitu sebanyak 16% ( 3 orang ibu hamil dari data 19 orang). Hal ini
dikarenakan ibu sibuk bekerja, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya
melakukan pemeriksaan kehamilan, dan multigravida yang mengatakan malas untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan karena menganggap telah memiliki pengalaman
yang cukup dari kehamilan sebelumnya.
2.
ASI Ekslusif
a.
Penduduk
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
mendapatkan ASI Ekslusif sebanyak 36% (13 orang dari data 36 bayi dan balita)
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak mendapatkan ASI
ekslusif sebanyak 64% (23 orang dari data 36 bayi dan balita).
Hal
ini terjadi karena alasan ibu yang sibuk bekerja, dan kurangnya pengetahuan ibu
tentang ASI ekslusif bahwa diberikan pada bayi umur nol sampai 6 bulan.
3. Imunisasi
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur balita yang mendapatkan
imunisasi lengkap 93% (25 balita dari 27 balita)
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak lengkap mendapatkan
imunisasi sebanyak 7 % (2 balita dari data 27 balita). Hal ini dikarenakan para
orang tua yang sibuk bekerja.
4. Vitamin
A
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur bayi dan balita yang mendapatkan
Vitamin A sebanyak 92% (33 bayi dan balita dari data 220 KK).
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan
Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur
bayi dan balita yang tidak mendapatkan Vitamin A sebanyak 8% ( 3 bayi dan
balita dari data 220 KK). Hal ini terjadi karena alasan para orang tua sibuk
bekerja.
5.
Timbang Secara Teratur
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang ditimbang secara teratur 8
kali atau lebih sebanyak 89% ( 24 balita dari data 27 balita)
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak ditimbang secara
tidak teratur 1-7 kali sebanyak 11% ( 3 balita dari data 27 balita). Hal ini
terjadi karena alasan para orang tua sibuk bekerja.
6.
Keluarga Berencana
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang menjadi Akseptor KB
sebanyak 89% (187 Pasangan Usia Subur dari 210 KK).
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak menjadi akseptor KB
sebanyak 11% ( 23 Pasangan Usia Subur dari 210 KK). Hal ini dikarenakan alasan
PUS yang merasa tidak cocok dengan alat KB yang digunakannya, kurangnya
pengetahuan PUS tentang alat KB, dan alasan PUS untuk memiliki anak kembali.
3.4 Intervensi/ Pemecahan Masalahan
3.4.1
Persiapan
Setelah dilakukan analisis dan perumusan masalah maka
rencana pemecahan masalah kesehatan dilaksanakan bersama Masyarakat melalui
pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
1. Pembuatan dan pengiriman undangan yang
ditanda tangani oleh Kepala Kelurahan dan Ketua Kelompok
2. Peserta undangan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD)
a.
Kepala
Kelurahan Prabujaya
b.
Sekretariat
Kelurahan Prabujaya
c.
Ketua
RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
d.
Kepala
Puskesmas Pembantu Prabujaya 1
e.
Tokoh-tokoh
masyarakat Kelurahan Prabujaya
f.
Kader-kader
Posyandu Prabujaya 1
3. Materi (MMD) dipaparkan dengan media
leaft cart dan dilengkapi dengan alat peraga yang berkaitan dengan materi
4. Tempat dan Waktu
Hari / Tanggal
: Sabtu, 20 Februari 2016
Tempat : Di Rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
Waktu :
15.00 s/d Selesai
Tujuan : Mengikut sertakan Masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah Hipertensi dan ASI Ekslusif di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
Topik : Tingginya angka penderita hipertensi dan tingginya angka non ASI Ekslusif.
5. Susunan Acara ( Terlampir)
Dari
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ditemukan masalah-masalah sebagai berikut :
1
Masyarakat
di di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur
banyak menderita penyakit hipertensi.
2
Masyarakat
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur banyak
yang tidak melakukan program ASI Ekslusif dan kurangnya pengetahuan tentang
manfaat ASI Ekslusif bayi bayi dan ibu.
Untuk mengatasi masalah di di RW. 1 RW.
2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur, mahasiswa dan
masyarakat menyusun pemecahan permasalahan sebagai berikut:
a.
Masyarakat
di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang
menderita hipertensi dan tidak melakukan program ASI Ekslusif.
Pemecahan
masalahnya dengan cara melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar mengetahui
lebih dalam tentang hipertensi dan ASI Ekslusif.
b.
Para
petugas kesehatan yang ada di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur melakukan pemantauan melalui posyandu tentang
hipertensi dan ASI Ekslusif.
c.
Menganjurkan
masyarakat untuk rajin melakukan control kesehatan ke petugas kesehatan tentang
hipertensi, dan konsultasi tentang masalah oemberian ASI Ekslusif.
3.4.2 Pelaksanaan
Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD), maka mahasiswa melaksanakan kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai
berikut:
a) Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang menderita hipertensi.
Pemecahan masalahnya dengan melakukan pengecekan
tensi yang dilakukan oleh mahasiswa dan dibantu oleh para petugas kesehatan
dari Puskesmas Pembantu Prabujaya 1 yang dilaksanakan pada tanggal 20 februari
2016 di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
b) Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur masih ada yang belum menerapkan
Program ASI Ekslusif dan belum mengetahui tentang manfaat ASI Ekslusif.
Pemecahan masalahnya mahasiswa melakukan penyuluhan
tentang ASI Ekslusif serta memberikan pengetahuan tentang praktik perawatan
payudara agar ASI banyak dan lancar serta cara menyusui yang benar di rumah
Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
0 komentar:
Post a Comment